Apa itu Rupiah Digital? Cara Pakai dan Manfaatnya

Kali ini kita akan membahas tentang apa itu Rupiah Digital yang merupakan CBDC Indonesia.

Karena jujur, banyak sekali orang yang belum paham tentang konsep CBDC. Dan gak ngerti sama sekali dengan project luar biasa yang dibangun oleh pemerintah Indonesia untuk membuat yang namanya Digital Rupiah.

So, biar gak terlalu lama. Disini saya akan membahas tentang Digital Rupiah ini yang bersumber langsung dari Whitepaper Proyek garuda yang dipublish oleh Bank Indonesia dan bersumber dari website2 yang kredible.

Tentu, disini kita akan mencoba untuk menjelaskannya dengan bahas yang mudah untuk dipahami ya dan merangkumnya menjadi poin2 yang penting untuk kalian ketahui.

Baca juga: Prediksi Trend Crypto 2023

Apa itu CBDC?

Pertama kita bahas dulu apa itu CBDC.

Jadi CBDC atau Central bank Digital Currency ini adalah bentuk baru dari uang bank sentral yang juga merupakan kewajiban bank sentral dan mempunyai denominasi yang sama dengan mata uang resmi serta dapat digunakan untuk alat tukar, satuan hitung, maupun penyimpan nilai.

Jadi antara CBDC dan mata uang yang kita gunakan sekarang itu valuenya sama. Nilainya sama, bisa digunakan untuk aktivitas yang sama, hanya bentuknya saja yang berbeda.

Dan CBDC Indonesia itu adalah Digital Rupiah.

Kenapa ada CBDC?

Dikutip dari kata pengarntar Gubernur Bank Indonesia, bapak Perry Warjiyo.

Dimana CBDC itu muncul karena adanya disrupsi atas mata uang resmi dan kebanksentralan diakibatkan adanya aset crypto dan juga stablecoin.

Nah disatu sisi, crypto itu muncul memberikan dampak positif. Seperti efisiensi pengiriman uang lintas negara, akses ke layanan finansial desentral, dll. Tapi disi lain, crypto itu membawa risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme serta transaksi yang terlarang.

Karena itulah CBDC ini muncul. Sebagai respon atas disrupsi mata uang dan upaya untuk meminimalisir tindakan ilegal yang menggunakan cryptoaset dan stablecoin.

Catat ya. Disini kita menggunakan istilah crypto aset, bukan crypto currency. Karena di Indonesia, crypto itu ditetapkan sebagai suatu aset bukan mata uang.

Apa itu Proyek Garuda?

Dalam pengembangan Digital Rupiah itu ada yang namanya Proyek garuda,

Dimana proyek garuda ini adalah payung dari berbagai macam inisiatif eksplorasi atas pilihan-pilihan desain arsitektur Digital Rupiah.

Jadi segalam macam ide terkait pengembangan CBDC Indonesia, itu barada di dalam proyek garuda ini.

Tujuan Digital Rupiah

Pertama, Digital Rupiah sebagai alat pembayaran digital yang sah di NKRI,
melengkapi uang kertas dan uang logam.

Jadi Digital rupiah ini hadir bukan untuk menghilangkan mata uang kertas ya, tapi melengkapinya. Jangan salah paham. Plus… Data lain juga mengatakan bahwa Digital Rupiah ini nantinya akan bisa digunakan tuk transaksi di platform web3 dan metaverse.

Kedua, Digital Rupiah sebagai instrumen inti bagi Bank Indonesia dalam menjalankan mandatnya di era digital. Ya memang tugas Bank Indonesia kan ya ngurusin mata uang negara.

Dan yang Ketiga, Digital Rupiah sebagai elemen penting dalam mendukung pengembangan sistem keuangan dan integrasi EKD secara nasional.

Karena memang teknologi itu selalu berkembang ya. Salah satunya adalah inovasi mata uang.

Apa itu Rupiah Digital?

Sebelumnya kita sudah tau ya kenapa CBDC itu muncul. Nah, CBDC di Indonesia namanya adalah Digital Rupiah.

Disini dijelaskan bahwa Digital Rupiah adalah uang dalam format digital yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Jadi mirip banget dengan uang rupiah pada umumnya ya, sama2 diterbitkan oleh BI.

Nah, Digital Rupiah itu dibagi menjadi 2. Yang pertama adalah Digital Rupiah Wholesale atau w-digital rupiah dan yang kedua adalah digital rupiah ritel atau r-digital rupiah.

Digital Rupiah Wholesale ini adalah Digital yang Rupiah hanya dapat digunakan
secara terbatas oleh pihak-pihak yang ditunjuk oleh Bank Indonesia, layaknya rekening giro pihak ketiga di Bank Indonesia. Jadi hanya entitas2 tertentu ya.

Sedangkan Digital Rupiah Ritel itu aksesnya terbuka untuk publik dan didistribusikan untuk transaksi ritel. Jadi kita2 yang rakyat biasa, itu nantinya gunain r-Digital Rupiah ini.

Pengembangan Digital Rupiah

Dalam pengembangan digital rupiah, itu ada 3 tahap.

Tahap yang pertama adalah pengembangan akan dimulai dengan w-Digital Rupiah untuk use case penerbitan, pemusnahan, dan transfer dana antar pihak.

kemudian tahap kedua adalah use case w-Digital Rupiah akan diperluas dengan use case tambahan yang mendukung transaksi di pasar.

Dan tahap yang terakhir adalah integrated end-to-end w-Digital Rupiah to r-Digital Rupiah akan mulai diujicobakan.

Jadi kalau kita melihat dari tiga tahap ini sih bisa dibilaang kunci dari suksesnya rupiah digital itu ada pada testing Digital Rupiah Whalesale.

Cara Akses Rupiah Digital

Ada dua cara untuk bisa mengakses rupiah digital, yang pertama adalah verifikasi berbasis akun dan yang kedua adalah verifikasi berbasis token.

Untuk yang w-digital rupiah itu diakses dengan verifikasi token. Karena memang ini hanya entitas2 tertentu ya yang langsung konek ke bank sentral ya.

Sedangkan untuk yang r-digital rupiah itu bisa verifikasi berbasis akun ataupun yang berbasis token.

Amankah Digital Rupiah?

Dikutip dari Whitepaper, disini dijelaskan bahwa dari perspektif keamanan, DLT atau Blockchain itu memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan sistem tersentralisasi.

Teknologi kriptografi terdesentralisasi membuat sistem tersebut menjadi lebih sulit ditembus dibandingkan dengan platform yang sifatnya centralized.

Tapi tak hanya itu. Pengembangan Digital Rupiah juga akan diarahkan pada upaya memitigasi berbagai risiko. Jadi akan ada upaya2 lain yang akan dilakukan untuk meminimalisir munculnya resiko.

3 prinsip yang digunakan dalam pengamanan digital rupiah. Yaitu kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersediaan (availability).

Apakah Digital Rupiah adalah Crypto

Mungkin kalian tanya, “digital rupiah itu termasuk crypto atau enggak?”

Kalau kita mengaca pada fungsinya, maka bisa dibilang rupiah digital ini bukanlah crypto. Karena yang namanya crypto itu merupakan aset komoditas. Sedangkan digital rupiah itu posisinya seperti mata uang rupiah pada umumnya yaitu sebagai alat transaksi resmi di negara Indonesia.

Ngerti ya. Kalau crypto itu aset, sedangkan digital rupiah itu mata uang.

Ini saya memaknai crypto berdasarkan ketetapan di indonesia loh ya. Karena di indonesia, crypto itu dipandang sebagai aset bukan currency. Ok

Apakah Rupiah Digital adalah Ancaman bagi Crypto?

Dikutip dari CZ ya yang merupakan CEO dan Founder Binance. Dimana dia itu ditanyaa “Apakah CBDC merupakan ancaman bagi Binance atau mata uang kripto lainnya?”

CZ menjawab “Saya rasa tidak. Saya sangat berpikir bahwa semakin banyak yang kita miliki, semakin baik”.

Bahkan dia juga menambahkan bahwa….

“CBDC ini akan memvalidasi konsep blockchain, sehingga siapa pun yang masih memiliki kekhawatiran tentang teknologi, akan mengatakan, Oke pemerintah kami menggunakan teknologi sekarang”.

Jadi, bagi orang2 yang skeptis terhadap crypto, skeptis terhadap blockcahin itu akan lebih terbuka karena adanya CBDC ini.

So itu lah pembahasan tentang Digital Rupiah. Kalau kalian ingin tau lebih detail, kalian bisa langsung aja baca whitepaper Proyek garuda.

Gimana menurut kamu. Kira2 setuju gak dengan ada Digital Rupiah ini? Tulis di kolom komentar ya. ~ DUTA CRYPTO